Suplemen Makanan Diklaim Mencegah Infeksi Virus Corona 

Jumat, 20 Agustus 2021 | 20:20:02 WIB

Metroterkini.om - Sejak awal pandemi, para peneliti di seluruh dunia telah mencari cara untuk mengobati Covid-19. Hingga saat ini, vaksin Covid-19 adalah senjata terbaik untuk mencegah penularan dan mengurangi gejala bila terinfeksi. Namun, terapi pengobatan khusus bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 belum tersedia. 

Para ilmuwan menggunakan obat yang sudah ada untuk mengobati Covid-19. Kini, sebuah studi terbaru yang menganalisis berbagai obat untuk terapi Covid-19 menemukan obat yang efektif melawan virus corona SARS-CoV-2. 

Salah satunya adalah suplemen makanan yang terbukti mampu memblokir atau mengurangi infeksi virus corona SARS-CoV2 dalam sel. 

Dilansir dari Medical Xpress, Kamis (19/8/2021), penelitian yang belum lama ini terbit di Proceedings of the National Academy of Science, melakukan riset terhadap garis sel manusia saat terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 dengan analisis gambar kecerdasan buatan (AI). 

Sel-sel yang terinfeksi virus corona itu diobati dengan lebih dari 1.400 obat dan senyawa yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), baik sebelum atau setelah infeksi virus. 

Setelah disaring dengan seksama, peneliti menemukan 17 obat yag berpotensi melawan Covid-19. Tujuh obat telah diidentifikasi dalam studi drug repurposing (pemakaian obat yang sudah ada) sebelumnya, termasuk remdesivir, yang merupakan salah satu dari sedikit terapi yang disetujui FDA untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. 

"Secara tradisional, proses pengembangan obat memakan waktu satu dekade dan kita tidak punya waktu satu dekade," kata Jonathan Sexton, Ph.D., Asisten Profesor Ilmu Penyakit Dalam di UM Medical School dan salah satu penulis senior makalah tersebut. 

"Terapi yang kami temukan menunjukkan keamanan yang baik dalam uji klinis fase 2." Tim memvalidasi 17 kandidat senyawa dalam beberapa jenis sel, termasuk sel paru-paru manusia yang berasal dari sel punca untuk meniru infeksi SARS-CoV2 pada saluran pernapasan. 

Sembilan kandidat lain menunjukkan aktivitas anti-virus pada dosis yang wajar. Salah satu yang paling manjur adalah laktoferin, protein yang ditemukan dalam ASI yang juga tersedia tanpa resep sebagai suplemen makanan yang berasal dari susu sapi.   

"Kami menemukan bahwa laktoferin memiliki kemanjuran yang luar biasa untuk mencegah infeksi, bekerja lebih baik daripada apa pun yang kami amati," kata Sexton. 

Dia menambahkan bahwa data awal menunjukkan laktoferin juga manjur dalam melawan varian virus corona yang lebih ganas dan sangat menular seperti varian Delta. 

Tim tersebut segera meluncurkan uji klinis senyawa laktoferin untuk memeriksa kemampuannya dalam mengurangi viral load (jumlah virus dalam tubuh seseorang) dan peradangan pada pasien dengan infeksi SARS-CoV-2. 

Uji coba tersebut menambah daftar studi yang sedang berlangsung tentang menjanjikannya obat yang sudah ada. Sexton mencatat bahwa selama pandemi, penelitian tentang drug repurposing telah mengidentifikasi senyawa berbeda yang memiliki kemanjuran terhadap SARS-CoV2. Baca 

"Hasilnya tampaknya tergantung pada sistem sel apa yang digunakan," katanya. 

"Tetapi ada konsensus yang muncul seputar subset obat dan itulah yang memiliki prioritas tertinggi untuk terjemahan klinis. Kami sepenuhnya berharap bahwa sebagian besar dari ini tidak akan bekerja pada manusia, tetapi kami mengantisipasi ada beberapa yang akan berhasil." [**]

Terkini